Mengenal Ajaran Kejawen Agama Asli Nusantara (Bag. 11)
KONSEP KETUHANAN MIKRO KOSMOS ORANG NUSANTARA LEBIH DEKAT DENGAN TUHAN
Konsep Ketuhanan Leluhur orang Nusantara sebenarnya luar biasa brilian dan masuk akal serta sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi.
® TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ILMU PENGETAHJAN DAN AGAMA APAPUN
Sebelumnya pernah saya sampaikan bahwa konsep ketuhanan Manunggaling Kawulo Gusti memang terbukti juga tidak menyalahi Teori evolusi yang dikenal dengan Teori Darwin.
Dalam logika seorang Kejawen, bahwa Tuhan Yang Maha Esa memberikan Kehidupan Awal Yang Hakiki, selanjutnya mereka Berevolusi. Logika inilah yang diyakini oleh seorang Kejawen, sehingga kami tidak memerlukan dogma dan keimanan, karena semuanya logis adanya.
Setelah pemberian nyawa atau kehidupan yang merupakan hak absolut Tuhan Yang Maha Esa, untuk memberikan kehidupan. Dari sinilah, atau pemahaman inilah yang diyakini oleh seorang Kejawen sebagai awal permulaan terbentuknya mahluk hidup, dan kemudian terbentuklah manusia purba, hingga berevolusi menjadi manusia seutuhnya, seperti sekarang ini.
Hal yang menguatkan logika berfikir orang Nusantara adalah bahwa Bapak Teori Evolusi Charles Darwin, dimana dalam bukunya The Origin of Species yang diterbitkan tahun 1859, sesungguhnya ia pun mengakui bahwa, kehidupan pada mulanya dihembuskan oleh sang Pencipta ke dalam satu atau beberapa bentuk. Selanjutnya seorang Kejawen melakoni Olah Roso, hingga akhinya seorang Kejawen dapat menemukan atau awalnya hanya merasakan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Bahkan luarbiasanya ajaran Nusantara ini dapat berasimilasi dengan agama apapun karena ajaran Kejawen tidak memiliki dogma jika kita beragama apapun kita akan lebih menghayati Kehadiran tentang keesaan Tuhan dengan lebih mendalam.
® HYANG GUSTI JUMENENG SAGUNG DUMADI SAHA SUKSMA INGSUN
Jagad Alit atau Mikrokosmos adalah Semesta di dalam diri.
Jagad Gedhe atau Makrokosmos adalah Semesta di mana kita tinggal.
Ada di katakan, "Hyang Gusti Pukulun kang akarya jagad gedhe saha jagad alit, jumeneng ana sagung dumadi saha sukma ingsun" yang artinya "Tuhan Yang Mahakuasa yang menciptakan Alam Semesta, bersemayam di dalam segala ciptaan dan juga jiwaku."
Tuhan di Alam Semesta yang luas itu dengan Tuhan di Alam Semesta yang ada di dalam jiwa kita adalah Tuhan yang sama.
Dia begitu besar hingga kita tertelan di dalam-NYA. Dia juga amat kecil hingga bisa ada di dalam semua ciptaan serta jiwa kita.
Tuhan dan Manusia, "Adoh tanpa wangenan, cedak datan sengolan" artinya, "Jauh tanpa jarak, dekat tak bersentuhan".
® KONSEP JAGAD ALIT ATAU MIKRO KOSMOS
Seperti kita ketahui orang Nusantara menyebut Tuhan dengan panggilan Gusti , apa itu arti Gusti ?
Gusti diartikan sebagai "bagus ati ' agau hati yang bersih atau keluhuran Budi atau kita akan merasakan adanya Tuhan jika hati kita dipenuhi oleh kebaikan .
Dalam konsep jagat alit atau mikro kosmos dalam diri manusia sendiri ada 9 pintu surga dan neraka kemana kita akan menuju kita sendiri yang menentukan .
9 pintu surga dan neraka itu atau disebut Lawang songo adalah bagaimana kita memelihara ruh yang ada dalam jasad kita itu adalah semua lubang yang berhubungan dengan penca indera , yaitu :
Mata = 2, hidung = 2, telinga = 2 , mulut = 1, kemaluan = 1 dan dubur = 1 .
® MATA
Mata harus selalu kita jaga kita bisa melihat keindahan itulah surga sesungguhnya dan jika kita melihat keburukan adalah neraka yang sesungguhnya , bagaimana kita agar bisa melihat pemandangan yang menyenangkan ? Pada prinsipnya kita harus mampu mengendalikan diri kita
agar selalu bisa melihat pemandangan yang baik ,misalnya membuat bersih lingkungan , menghindari hal- hal yang buruk dengan menjauhkan pandangan dari hal yang bisa merusak pemandangan
®TELINGA
begitu juga dengan telinga kita menghindari pergaulan yang buruk , mempergunjjngkan dan menhhujat orang lain maka kita akan selalu dibawa ke surga dengan selalu mendengar berita yang baik. Dan selalu berusaha agar mencegah berita yang buruk seperti makian , ancanan dan lain sebagainya.
® HIDUNG
Hidung adalah panca indera yang tajam dalam mendeteksi keadaan , kita bisa mengenal makanan enak hingga akhlak perilaku seseorang melalui hidung bagaimana seseorang menjaga kebersihan dan merawat badan tentunya kita punya kriteria dan intuisi yang terukur , jika kita mendapatkan surga tentu kita akan selalu berada ditempat harum dan dineraka tentu baunya busuk.
® MULUT
Mulut adalah alat perang kita dimana orang bisa menilai akhlak perilaku kita dari bagaimana kita menggunakan mulut . Jika kita mempergunakan mulut dalam berbicara dengan baik tentu kita selalu mendapatkan sorga begitupula kebalikannya demikian pula dengan makanan jika mekanan itu baik kita akan merasakan tubuh kita baik jika buruk atau tidak dapat mengendalikan diri akibatnya akan buruk pula.
® KEMALUAN
Apa yang kita keluarkan pada kemaluanpun demikian bisa berkah bahkan surga kenikmatan bahkan menghasilkan anak yang Sholeh tapi bisa juga bencana yang menjadikan neraka dalam kehidupan kita.
® DUBUR
Dubur adalah representasi pembuangan dari setiap yang masuk ke tubuh kita jika makanan itu baik tubuh kita sehat dan kita selalu berada di surga kenikmatan begitu juga sebaliknya kita akan sering menemukan kehidupan seperti di neraka.
® LAWANG SONGO DAN RUH
Dalam prinsip kehidupan orang Jawa menekankan kehati-hayian dalam hidup artinya pengaruh panca Indra dengan 9
Lubang tadi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh ruh kita, apa itu ruh ?
Ruh adalah keadaan hati yang mempengaruhi spiritual kita jika kita bicara jasmani kita akan membuang semua kotoran yang ada di semua panca indera kita agar jasmani kita ringan begitu juga ruh , agar ruh kita ringan kitapu harus membuang semua yang bersemayam dalam ruh kita dan jangan biarkan membusuk , seperti dendam, iri hati, kecewa , nafsu serakah dan lain sebagainya karena ini mempengaruhi hati karena prinsip orang Nusantara adalah menghargai Tuhannya dengan sebutan Gusti atau Bagus Ati atau hati yang bersih jadi bagi ajaran spiritual Nusantara jika hati kita kotor atau penuh prasangka buruk atau apalagi sifat buruk mustahil bertemu dan menghargai Tuhannya.
Ajaran spiritual termasuk agama bukanlah sebuah kebenaran absolut karena tak bisa dibuktikan secara ilmiah tapi semua tergantung hati nurani tapi saya hanya menggambarkan sejak dahulu budaya masyarakat Indonesia adalah kaum yang visioner, toleran dan mampu memandang agama beriringan dengan budaya serta mengutamakan kemanusiaan daripada hal yang lain, mari kita selalu jaga harga diri bangsa Indonesia .
Salam Persatuan dan Cinta Indonesia,
Tito Gatsu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.